Sabtu, 30 April 2011

IJINKAN KU TUK MENGENAL TUHAN lewat indahnya matamu

Udara malam semakin menusuk-nusuk perut ku, tapi ku tak mau kalah dengan sang malam, ku akan duduk terus di depan lektop kesayangan ku, yang selalu setia mendengar rintihan jiwa ku, yang kadang memberi inspirasi luar biasa kepadaku untuk membedah kehidupan dan segala misteri di dalamnya yang terkumpul dalam tombol-tombol yang indah yang siap mentranspormasikan bahasa jiwa kedalam bahasa tuilisan.
Dikala diri ini mencoba membuka misteri alam maya lewat wajah teknologi, kau langsung datang dengan sebuah “status” yang langsung mencabik-cabik jiwa ku, membuat dia tertunduk layu karena energi dari kata-kata mu yang membuat ku bagaikan sebuah jasad yang tidak hidup maupun tidak mati.

Siapakah gerangan dirimu?, yang membuat rumah jiwa ku roboh tak bersisa, hanya menyisakan rasa cita dan rasa penasaran yang selalu menggusur paksa diriku tuk melihat mu lebih dekat siapakah dirimu, ku buka “info” tentang mu, oh ternyata tidak memberi jawaban yang yang memuaskan, hanya menyisakan rasa kepenasaran yang semakin menggelora, karena kau semakin mencabik-cabik jiwa ku dengan kata-kata mu yang yang membuat jiwa ini tergakaget dan bangun, kata-kata mu bagaikan halilintar di tengah malam yang iringi dengan lembaran-lemparan tombak dari tangisan sang langit.

Ku lihat frofil tentang dirimu, ku tak kunjung bisa membuka misteri tengtang mu, kau hanya memberi tetesan air kesegaran bagi jiwa ini dengan sebuah foto frofil yag kau gantung di alam maya, kau menatap tajam padaku dengan mata yang begitu kemilau dan kembali menusuk-nusuk jiwaku membuat dia bagaiakan lembaran kertas putih yang dirobek-robek oleh sang pencinta yang terluka.
Ku lihat tuhan di dalam matamu, ku memahai sebagian kecil dari keindahan tuhan lewat matamu yang indah, tatapanmu bagai busur panah yang dilepaskan pada jiwa yang haus akan keindahan ini. Alangkah indahnya mata itu bila di lengkapi dengan mata batin yang menatap jernih dengan cahaya keimanan,

Balutan kerudung mu yang lebar bagaikan hamparan awan putih yang menaungi jiwa manusia dari terik nya matahari di siang hari yang sangat panas menerkam, sehingga manusia pun berucap syukur pada tuhan semesta alam atas perlindungan yang ia berikan lewat mu, wahai awan putih yang indah. Balutan layar putih kecil yang selalu menutupi pancaran keindahan wajahmu, bagaikan sebuah benteng yang kokoh yang menutupi dan akan selalu menjaga keindahan suatu negri yang ia tututpi, menjadikan keindahan tuhan itu tetutup rapi denganya, hanya manusia yang telah halal yang yang berhak untuk mencicipi keindahan itu.

Wahai keindahan tuhan “ mau kah engkau berdoa sejenak untuk ku dan untuk mu?, agar sang takdir menuliskan kisah hidup kita dengan sangat indah, tidak ada yang akan bisa memisahkan dua jasad yang telah bersatu dalam satu jiwa untuk terus bersatu dalam bingkai kehalalan, jarak dan waktu tidak akan menjadi pemisah, karena kita punya bahasa jiwa untuk selalu melemparkan cita dan asa antara kita”.

Wahai keindahan tuhan “ ijinkan aku untuk berdoa kepada yang maha mendengar, agar diriku dihalalkan bagimu. Aku jiwa yang selalu hidup dalam alam optimis tidak mau terikat dengan kondisisi yang mengikat ku hari ini. Aku yakin segala sesuatu bisa berubah, karena hidup ini akan senantia berubah, dan roda kehidupan akan selalu berputar terus. Aku yakin dengan sentuhan doa yang ikhlas dan sungguh-sungguh segalanya bisa berubah dengan ijin Allah subhana wata’ala. Apabial dia berkehendak apapun, maka ia tinggal mengatakan “kun fayakun” (jadi maka jadilah ia).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar